WNI Disandera, Paham Radikalisme Penyebab Utama
Jakarta, inspiras1nusantara, penyanderaan warga Indonesia oleh kelompok bersenjata Filipina terus terjadi, seakan WNI sasaran empuk untuk tawar menawar uang tebusan. Menurut Menhan hal itu disebabkan paham radikalisme dan lemahnya rasa nasionalisme para pelaku.
Hal itu diungkapkan saat Halal Bihalal Kementerian Pertahanan bersama media yang diselenggarakan di kantor Menteri Pertahanan. Lebih lanjut Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan, di kawasan Eropa banyak terjadi peristiwa memilukan yang dilakukan segelintir orang berpaham radikal, dan negara-negara di sana menyadari pentingnya nasionalisme.

Kita bersyukur punya Pancasila sebagai ideologi bangsa, yang mengajarkan kita bagaimana berbuat baik dengan sesama dan hidup bergotong royong. Dan gotong royong itu bukan satu tp banyak orang, jadi Pancasila itu ideologi yang luar biasa tapi sayang sejak Orba jatuh Pancasila ikut jatuh, akhirnya masuk paham radikal.
Menurutnya, untuk menangkal paham radikal itu kuncinya adalah kuncinya adlah nasionalisme. Seperti diketahui Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Tentu Isis meneropong, bila satu persen saja penduduk kita ikut Isis berarti ada 2 juta ‘kiamat’ sudah. Selama ini hanya 30 ribu anggota Isis yang bergerak.
Menyinggung soal kerjasama keamanan wilayah, menurut Menhan untuk permasalahan di laut sudah selesai hanya tinggal bagaimana menyusun SOP dan melakukan latihan bersama.
“Dulu hanya mondar mandir sekarang boleh masuk. Kita harus berbuat baik dengan semua orang agar kita juga dipermudah, jika ini terjadi lagi relatif aman lah jika semuanya displin”, kilahnya.
Diketahui ada 10 ribu atau satu divsi pasukan Filipina tengah melakukan operasi penghancuran kelompok bersenjata di Filipina selatan. Jika TNI ikut operasi itu, ini juga membahayakan karena yang tahu kondisi dan medan di kepulauan itu tentara Filipina. Tercatat sekitar 30 persen dari 300 anggota kelompok bersenjata sudah berhasil dilumpuhkan, baik yang tewas maupun luka.linda.