TNI AL Tambah KRI, Kasal : Anti Kapal Selam, Pertahanan Udara dan Perang Elektronik

Home, Nasional

Jakarta, inspiras1nusantara, TNI Angkatan Laut miliki kapal baru, dengan nama lambung Raden Eddy Martadinata 331. “Kapal ini untuk peperangan, anti permukaan, anti kapal selam, dan pertahanan udara, serta perang elektronika”, ungkap Kasal di dermaga Pondok Dayung, Jakarta.

Hal itu dikatakan, Laksamana TNI Ade Supandi saat peresmian KRI tersebut masuk jajaran Angkatan Laut. Menurutnya, KRI RE Martadinata punya tugas pokok menjaga permukaan perairan, kedalaman dan pangkalan. Sementara saat masa damai kapal itu, difungsikan untuk patroli, baik di wilayah perairan Indonesia maupun di perbatasan.

“Tugas mereka seluruh Indonesia namun organik di Armatim. Yang jelas kapal ini untuk peperangan anti permukaan, anti kapal selam dan pertahanan udara, serta perang elektronika. Tugas-tugas lain yaitu patrol, maka dilengkapi meriam, torpedo serta persenjataan peperangan terbuka”, tandasnya.

Menteri Pertahanan Jendral (Purn) Ryamizard Ryacudu memecahkan kendi sebagai simbol peresmian KRI RE Martadinata. (foto: linda herawati)

Kapal tempur dengan ukuran panjang 105,01  meter, lebar 14,02 meter, darft 5,73 meter dan berbobot penuh 2.946 ton ini menerapkan teknologi siluman (stealth) yang mengeliminasi  tampakan kapal dari layar sensor kapal musuh.

Kapal kombatan yang mampu melaju hingga kecepatan 28 knot ini didesain untuk menjalankan berbagai misi yaitu peperangan anti kapal atas air, peperangan anti kapal selam, peperangan anti serangan udara dan peperangan elektronika.

Kapal ini merupakan kapal kelima yang menerapkan teknologi SIGMA. Kehadirannya akan memperkuat jajaran satuan kapal eskorta TNI AL dan mengingat tingkat teknologi di antara kapal  kapal tempur TNI AL lainnya, KRI Raden Eddy Martadinata  331 akan dikukuhkan sebagai kapal pimpinan atau flagship.

Kapal perang canggih ini, menurut Kasal, pembuatannya menghabisi dana sekitar 220 juta Dolar AS. Dan nantinya ada peralatan baru yang ditambahkan seperti persenjataan dan peralatan lain, senilai 120 juta Dolar. “Tambah 120 juta Dolar, kurang lebih 340 juta Dolar”, tambahnya.

Sementara personil yang akan mengisi kapal tersebut, menurutnya lagi, ABK (Anak Buah Kapal) mengikuti ukuran kapal, karena KRI RE Martadinata memiliki panjang 100 meter lebih jumlah ABK-nya plus minus sekitar 100 personil.apr/foto:linda.

Leave a Reply