Simulator Tank Bentuk Prajurit Kavaleri Mahir di Atas Ranpur
Jakarta, inspiras1nusantara, Membentuk prajurit profesional butuh waktu panjang apalagi banyak keahlian yang harus dikuasai. Bayangkan hanya sekedar menekan picu senjata saja, seorang prajurit harus menempuh pelatihan beberapa hari, lalu berapa lama mendidik prajurit agar mahir meluncurkan peledak dari laras tank?
Mau tahu?, Dinas Penerangan TNI AD (Dispenad) mengajak media berkunjung ke Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) Kodiklatad di Cimahi, Jawa Barat. Di pusat pendidikan tersebut prajurit Kecabangan Kavaleri dilatih menjadi prajurit yang mahir berkuda dan mengendarai tank, dalam hal mengemudikan tank tidak seperti menyetir mobil meski sama-sama mengendalikan roda penggerak.
Di pusdikkav kami diajak berkeliling kampus menyaksikan prajurit Kavaleri tengah ditempa menjadi prajurit profesional. Ruang kelas tenang dan nyaman untuk proses tranfer pengetahuan, lapangan luas cocok untuk berkuda, ruang simulator dan bengkel pun tersedia di sana.
Dan ternyata di ruang simulator inilah prajurit Kavaleri dilatih mengemudikan tank dan menembakan peluru dari laras tank. Bukan hanya pilot pesawat saja harus bersentuhan dengan simulator, pengemudi tank pun juga, bahkan hanya sekedar melontarkan peluru dari tank saja prajurit harus duduk 1,5 bulan di simulator terlebih dahulu setelah itu baru praktek langsung.

Simulator LGST Leopard Gunnery Skill Trainer Letda Kav Gamas Putra Adi Danton mengatakan, di simulator ini ia melatih calon petembak dan untuk pemeliharaan ketrampilan bagi prajurit yang telah menyelesaikan pendidikan, sehingga ketrampilan yang mereka miliki masih tetap terjaga.
“Latihan simulator ini sangat penting sebelum mereka masuk ke tank sebenarnya, kesalahan personil akan mengakibatkan kerusakan tank. Begitu masuk tank tidak boleh ada kesalahan karena human error, tahapan demi tahapan latihan harus dilaksanakan secara prosedur”, ungkapnya.
Simulator ini juga bisa menghemat amunisi, dan memang jumlah amunisi di Pusdikkav jumlahnya terbatas jika terus menerus ditembakan untuk latihan jumlahnya makin berkurang. Karena itu simulator tank ini dinilai penting untuk latihan penembakan dan pemeliharaan ketrampilan prajurit.
Menurut Gamas instrukur simulator yang juga Danton lll Kompi Tank, perlu waktu satu setengah bulan atau enam minggu melatih prajurit petembak amunisi tank, mulai dari teori kelas, praktek, simulasi hingga praktek penembak langsung di lapangan. Sehingga tujuan dari pembelajaran tercapai.
Anda bisa membayangkan, hanya untuk melontarkan amunisi tank saja butuh 6 minggu, lalu harus berapa tahun mendidik prajurit agar mampu menguasai semua ketrampilan yang harus dimiliki prajurit TNI. Maka TNI Angkatan Darat membuka pusat pendidikan semua ketrampilan yang harus dikuasai prajuritnya yang semua dikomandoi Kodiklatad. Dengan menempuh pendidikan, semoga prajurit TNI khususnya Angkatan Darat makin profesional dan makin dicintai rakyat.linda.