Punya 8000 Rumah, Cuma 2000 Penghuni Sah
Jakarta, inspiras1nusantara, Sejahtera itu bisa diartikan terpenuhi sandang, pangan dan papan, bicara papan itu berarti rumah atau tempat tinggal. Rumah atau tempat tinggal inilah yang masih menjadi persoalan Kodam Jaya, terutama bagaimana “membersihkan” asrama miliknya dari penguasaan orang yang tidak berhak.
Kali ini Kodam Jaya tengah berusaha membenahi asrama 3 Mei di kawasan Cililitan, sebelumnya pertengahan Januari lalu mereka sukses merelokasi penghuni yang tidak berhak menempati Komplek Zeni, Mampang meski ada perlawanan dari mereka yang tak rela meninggalkan rumah yang sudah puluhan tahun ditempati.
Kepala Penerangan Kodam Jaya, Kolonel Inf Heri Prakosa Ponco Wibowo saat silahturahmi dengan media mengatakan, saat ini Komandan Kodim 0505/Jakarta Timur tengah inten memberikan pemahaman ke penghuni Asrama 3 Mei, terutama mereka yang tidak berhak menempati rumah di kompleks tersebut.
Menurutnya, ada sekitar 8.000 unit rumah tersebar di wilayah Kodam Jaya, namun hanya seperempat yang ditempati anggota TNI aktif atau sekitar 2.000 unit saja. Mungkin alasan itulah kenapa Kodam Jaya begitu “terpaksa” meminta penghuni yang tidak berhak segera angkat kaki dari rumah mereka di komplek miliknya.
“Rata-rata asrama kita ini dihuni sama orang yang tidak berhak. Yang berhak itu sebetulnya TNI aktif, lalu diberi kebijakan pensiun masih boleh, warakauri bisa, tapi kalau anaknya apalagi warga sipil sampai masuk, kita bilang kecolongan”, tandasnya.
Miris memang apalagi melihat anggota TNI yang bertugas di lingkungan Kodam Jaya, mereka dituntut profesional namun dalam kesehariannya di luar dinas mereka tak bisa tidur nyenyak karena tempat tinggal yang seharusnya mereka tempati diisi orang lain yang tak berhak tinggal di sana.
Apakah harus Kodam Jaya bertindak seperti Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, relokasi atau pulangkan paksa warga “liar” yang menempati lahan milik Pemda. Jika kebijakan itu diambil, pasti akan menimbulkan perdebatan atau bahkan caki maki untuk Kodam Jaya, meski yang mereka lakukan sama seperti yang dilakukan Ahok.
Karena itu, Dandim Jaktim begitu inten melakukan pendekatan dan pemahaman mengenai penghuni yang berhak menenpati rumah di komplek milik Kodam Jaya. Mereka tak ingin menimbulkan kegaduhan dengan jalan usir paksa penghuni “liar”, tapi dengan cara diplomasi dan kekeluargaan agar mereka yang tak berhak mau meninggalkan rumah yang seharusnya ditempati anggota TNI aktif.apr/foto:linda.