Promo Tour Single Album Deolipa Project, Gugah Nasionalisme

Megapolitan

Jakarta, inspiras1nusantara, Banyak cara menyampaikan idealisme kita ke orang lain salah satunya lewat seni. Musik cara paling efektif dan diterima semua kalangan, lewat musik lah pengacara kondang Deolipa Yumara menyampaikan idealismenya selaku laywer bersama grub band-nya Deolipa Project mengugah rasa kebangsaan pendengarnya.

Bandung jadi kota kedua dari rangkaian promo tur Deolipa Project ke beberapa kota, sebelumnya Jakarta dipilih sebagai lokasi perdana konser single album grub band tersebut. Rencananya Semarang bakal jadi kota ketiga yang akan dikunjungi beberapa bulan kedepan.

Konser promo album dikemas apik dengan tema ‘Nyanyian Penyatu Negeri’ dihadapan ratusan penggemar Deolipa di kota Bandung, beragam usia dan profesi mendatangi lokasi konser di hotel Grand Pasundan demi melihat idola mereka Deolipa Yumara.

“Konser ‘Nyanyian Penyatu Negeri’ Deolipa Project berjalan baik, “ kata Deolipa Yumara kepada media seusai Konser. Menurutnya, konser ‘Nyanyian Penyatu Negeri’ merupakan konser kedua. “Beberapa waktu yang lalu konser di Jakarta dan sekarang konser di Bandung, “ terangnya.

Konser ‘Nyanyian Penyatu Negeri’ menggandeng Tata Janeeta, biduan yang namanya sudah tak asing lagi bagi penggemar lagu Pop. Karena itu Deolipa mengundang sebagai binta tamu. “dia penyanyi hebat dan dia juga punya suami yang hebat. Karena kita kenal suaminya dan Tata Janeeta-nya jadi kita ajak featuring, berkolaborasi namanya, bareng-bareng kita konser di Bandung ini,“ ungkapnya.

Dikatakan, konser selanjut Deolipa berencana kolaborasi dengan Ayu Ting Ting, Slank, Tantowi Yahya, dan lain-lain. “Kalau kolaborasi dengan Ayu Ting Ting berkenan, kita oke konser bersama, tapi dia bukan menyanyi lagu dangdut, tapi lagu-lagu kebangsaan saja pasti bisa“, ungkapnya.

“Kalau berkolaborasi dengan Slank, bisa juga, karena kita dari dulu memang sudah berteman“, ujarnya penuh percaya diri.

Disampaikan, akan konser dan featuring dengan para penyanyi lainnya. Rencananya berikutnya Semarang lalu Jogja, Solo dan Surabaya. Setelah itu, Bali, Sulawesi, NTT, Maluku dan kota lain. “Mudah-mudahan nanti Covid-19 sudah mereda sekali sehingga kita bisa boleh menggelar konser yang besar-besaran”, tandasnya.

Meski promo tur single album Deolipa Project digelar terus-menerus, lanjut Deolipa, ia tidak mengkhatirkan urusan diluar musik terbengkalai, “Semua ada yang mengurus, baik itu di dunia bisnis tambang, di dunia pengacara, begitu juga dengan dunia nyanyi, sudah ada yang mengurus semuanya“, kilah penyanyi yang biasa disapa Olif.

Konser kedua di Bandung sebetulnya ada sedikit kendala yaitu Bandung dinyatakan PPKM Level 2 sehingga ada batasan-batasan acara. Ada koordinasi yang memang harus diintensifkan agar acara bisa berlangsung. “Hampir saja konser di Bandung ini tidak bisa berlangsung“, bebernya.

Deolipa menyampaikan dalam konsernya selalu menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dan lagu-lagu daerah yang diiringi dengan lagu-lagu Deolipa Project. “Jadi kita memang lebih suka lagu kebangsaan dan lagu-lagu daerah supaya masyarakat kita termotivasi terus jiwa Nusantara dan jiwa Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI-nya tetap ada“, ujarnya.

Tahun depan adalah tahun politik, mudah timbul gesekan antar pendukung, Deolipa sendiri tak ingin masyarakat terbelah seperti situasi pemilu lalu. “Jadi lebih baik kita bersatu tanpa ada unsur politik apa pun juga,” paparnya dengan senyum khasnya.

Konser ‘Nyanyian Penyatu Negeri’ Deolipa Project menyanyikan beberapa lagu, yaitu Ibu Pertiwi, Bhineka Tunggal Ika, Pancasila Rumah Kita (Cipt. Farnky Sahilatua), Lelaki Buaya, Tanah Airku, Preman Tanah Abang, Muncari Kasih, Kembalilah Sayang, Sang Penggoda, Tak Bisa Kembali (feat Tata Janeeta), Datang dalam Kenangan, Lestari Alamku (Cipt. Gombloh), Cengkeroeng, Goyang Maumere/ Gemu Fa Mi Re, dan Indonesia Pusaka.apr.

Leave a Reply