Kapal Baru TNI AL, Perkuat Pembangunan Kemaritiman

Home, Matra

Jakarta, inspiras1nusantara, TNI AL menerima dua kapal guna memperkuat jajarannya, KRI Rigel dengan nomer lambung 933 dan KRI Spica berangka 934. Kapal ini nantinya akan digunakan untuk survei dan memperkuat pembangunan kemaritiman. Demikian tutur Kasal Laksamana TNI Ade Supandi di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta.

Lebih lanjut dikatakan, kapal tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Pertahanan diberikan ke TNI AL, dan langsung diserahkan ke pengguna yaitu Dinas Hidrografi AL. kapal ini merupakan hasil kontrak dengan PT Ocea asal Perancis, sehari sebelumnya dilakukan pengecekan dan hasilnya baik.

“Uji coba di Teluk Jakarta sangat memadai, dan ini kapal sangat canggih di Asean. Terutama untuk poros maritim dan penguatan pembangunan kemaritiman, dan kapal ini juga untuk survei pembangunan infrastruktur maritim, di pelabuhan, alur maupun sumber daya kelautan lainnya karena kapal ini sangat memadai” paparnya.

Kapal anyar milik TNI AL tersebut menggunakan peralatan dengan teknologi generasi terakhir. Dan kemungkinan peralatan yang digunakan sama dengan kapal lain namun teknologi yang diterapkan kedua kapal tersebut merupakan gerenari paling akhir. Kapal ini juga bisa digunakan untuk keperluan militer seperti melihat kerangka kapal di dasar laut.

Kasal Laksamana TNI Ade Supandi

Kini TNI AL memiliki 9 kapal sejenis, namun menurut Kasal penambahan itu masih dirasa kurang karena 7 kapal yang ada sudah terlalu tua yaitu buatan tahun 1980. Perlu peremajaan, mungkin ada penambahn lagi 2- 4 kapal lagi. Kapal ini untuk kebutuhan survei, karena setiap tahun TNI AL melakukan survey paling tidak dua titik.

“Minimal enam, dua di barat, dua di tengah dan dua di timur. Setiap tahun kita melakukan survei dua titik karena anggaran tetapi ada juga survei yang dibiaya kementerian lain misalnya ESDM atau Kemenko Maritim” pungkasnya.

kapal ini mampu survei alur laut, dengan menggunakan sonar atau survei kedalaman, bisa melihat hingga kedalaman 8.000 meter. Kapal ini untuk mendukung kegiatan pembangunan infrastruktur kelautan dan survey, potensi ini sangat penting.

Kapal ini masih produksi luar, karena memang teknologi alutsista AL kondisi dan spesifikasinya masih dari luar, tapi TNI AL sendiri sudah menggunakan produksi dalam negeri meski bertahap. Seperti kapal angkut minyak, kapal angkut tank, kapal patroli semua produksi dalam negeri kecuali untuk beberapa perlengkapannya seperti sistem persenjataan berikut rudalnya.linda.

Leave a Reply