Gerhana, Kemenko Maritim Ajak Pelajar Saksikan GMT
Jakarta, inspiras1nusantara, Gerhana Matahari Total (GMT) menjadi berkah bagi Indonesia, tentunya peristiwa alam nan fenomenal itu tak dilewatkan begitu saja. Banyak agenda yang dilakukan pemerintah lewat Kementerian Maritim dan Sumber Daya, salah satunya adalah mengajak kalangan pelajar, antariksawan dan ilmuwan, belayar menikmati saat posisi matahari, bulan, dan bumi dalam posisi sejajar.
Kegiatan apa saja yang bakal dilakukan mereka?, mulai dari sosialisasi, pemahaman tentang GMT hingga bagaimana mengabadikan peristiwa alam yang terjadi sekali dalam 360 tahun. Utuk itu satunusantara.com sengaja mewawancari Deputi IV Kemenko Maritim Bidang Koordinasi Sumber Daya Manusia, IPTEK, dan Budaya Maritim, Safri Burhanuddin di ruang kerjanya.
Menurut Anda hal yang menarik dari GMT ?
GMT sebagai salah satu event istimewa tahun ini, karena kejadian alam yang luar biasa. Kita ketahui untuk dilintasi lagi harus menanti 360 tahun lagi. Indonesia pernah dilintasi GMT pada tahun 83 di wilayah Jawa Tengah. Persiapan saat ini, dari seluruh wilayah yang dilintasi kami bekerjasama denan berbagai pihak dalam rangka mempercepat jumlah wisatawan ke Indonesia. Karena event ini melewati 12 provinsi maka kami coba memanfaatkan 12 provinsi itu untuk sebuah kegiatan yang dimotori Lapan untuk ursan ilmiah secara nasional sedangkan untuk pariwisata diketui Kemenpar dan Menko yang mengkoordinir secara nasional.
Kemenko Maritim sendiri membuat event?
kami mengelola satu event, yang pertama memberi sosialisasi pada masyarakat di wilayah yang akan dilewati agar masyarakat siap dilintasi GMT. Agar kejadian 1983 tidak terulang lagi. Saat itu kita sangat panik dengan GMT, seolah kita harus sembunyi, ada yg sembunyi dibawah tempat tidur dan sebagainya. Padahal itu kejadian alam yang biasa dan normal tapi sangat jarang terjadi. Maka kita harus memberi pemahaman ke publik ini kejadian normal pada saat bumi bulan dan matahari sejajar, dan tidak semua dibumi ini kena GMT, nah kebetulan peristiwa itu melintasi Indonesia.
Kegiatan pertama sebelum GMT terjadi?
kita akan mensosialisasikan itu bersama Lapan di beberapa kota, kita memilih dari beberapa kota besar seperti, di Blitung, Ternate, dan Palu. Kita bagi dengan peneliti lain yang dibawa kordinasi Lapan, jangan sampai ada satu kota semua peneliti kesana jadi semua terdistribusi, ada yang dibawah Lapan ada yang dibawah kami langsung.
Kegiatan kedua kami menggerakan satu kapal KM Kelud kerjasama dengan PT Pelni, kami membawa 600 pelajar se-Jabaodetabek, bandung dan beberapa mahasiswa untuk ikut berlayar. Peserta kebanyakan dari kalangan pelajar SMA unggulan di Jabodetabek. Kita sdh kirim surat ederan ke masing-masing sekolah dan ditanggapi. mereka yg ikut dari kelas 11, saat ini sudah ada 400 lebih yang terdaftar kita tunggu sampai batas waktu nanti mungkin akan terdaftar 500-an pelajar dan semua peserta akan kita asuransikan.

Selain pelajar ada peserta lain?
Ada, setiap Deputi punya mitra, seperti kami dengan kelompok pemerhati lingkungan, kelompok gerakan sampah ini akan kita bawa. Setiap Deputi membawa tamunya sekitar 60-75 orang atau skitar 300, tambah media 100 dan dr kemenko 100 jumlah total peserta 1100.
Kapan rencananya pemberaangkatannya?
Bila sesuai rencana kita berangkat tgl 8 Maret pukul 10.00 pagi dari pelabuhan Tanjung Periok dan tiba di perairan Tanjung Pandan skitar jam 6.00 pagi. Karena GMT diprediksi mulai 6.30 Wib, dan kita akan cari posisi dimana awan yang paling tipis karena kita diperairan. BMKG sendiri memprediksi saat GMT akan turun hujan, maka kita cari posisi karena kita di kapal mudah bergerak ini radiusnya 150km tentu tidak semuanya berawan. Maka tugasnya para antariksawan dan BMKG membuat analisa titik mana yang mereka akan dapat, bisa saja dekat pulau atau jauh dari pulau yang penting kita bisa lihat gerhana.
Selain melihat GMT ada rencana lain?
Setelah menyaksikan GMT kita akan merapat di pelbuhan Tanjung Batu semua rombongan kita aja ke Tanjung Klayang. kita aja merek mengunjungi salah satu destinasi unggulan pemerintah, kita lihat apa kelebihannya disana. Di pantai itu kita berada disana sekitar 5-6 jam dan jam 17.00 Wib kita kembali ke kapal.
Kegiatan selama pelayaran?
Ini yang menarik, sejak lepas jangkar sampai tiba disana kita membuat kegiatan dengan pelajar, pertama penjelasan apa itu GMT, ini mereka harus tahu dan para pakar akan menjelasan. Kedua, mereka akan kita latih fotografer, kita minta teman-teman fotografer memberikan kursus singkat. Ketiga kita sosialisasi Gerakan Bersih dan Senyum (GBS), mereka generasi muda maka kita sosialisasikan gerakan itu, termasuk dalam rangka mencintai Tanah Air.
Selain itu, di ruangan lain ada diskusi dengan tema yang berbeda yang dilakukan ketiga Deputi lain. Setiap Deputi punya mitra, mereka juga diskusi dengan para mitranya. Kenapa kita pilih pelajar, karena mereka calon pimpinan maka kita pilih mereka apalagi jika mereka sudah cinta laut.linda.