Gathering Kasal, dari Jajal Tank sampai Lomba Tembak

Home, Matra

Jakarta, inspiras1nusantara, Guna menjalin sinergitas antara media massa dengan TNI Angkatan Laut, digelar acara Gathering Kasal Laksamana TNI Ade Supandi S.E., M.A.P., dengan para jurnalis, sekaligus Tour by Tank, dan lomba menembak, di Ksatrian Marinir, Cilandak, Jakarta.

Acara diawali pemeriksaan pasukan Marinir yang tergabung dalam satuan PPRC, sekaligus pelepasan 1500 personil menuju lokasi pelatihan. Saat pemeriksaan ketegasan Kasal terlihat kala menegur salah satu prajurit yang kurang rapih dalam mengenakan seragam loreng kebanggaan pasukan Baret \Ungu.

Hukuman pun dijatuhkan ke prajurit tersebut, berupa push up sebanyak 20 kali. Namun tak hanya itu, selaku komandan Kasal juga memberi petunjuk bagaimana menggunakan pelontar granat lebih efektif, tak perlu personil tambahan untuk mengarahkan kordinat sasaran tembak.

Selepas pemeriksaan pasukan dan persenjataan yang akan digunakan, Kasal mengajak para rombongan jurnalis menikmati “tour by tank” keliling komplek Ksatrian Marinir menggunakan tank amfibi BMP-3F. Tour diakhiri di lapangan tembak, sebelum lombak tembak digelar Laksamana TNI Ade Supandi memberi sambutan serta ramah tamah guna lebih mempererat jalinan silahturahmi yang sudah dekat selama ini.

Lomba tembak yang diselenggarakan TNI AL di Mako Brigif 2 Marinir Cilandak (foto: linda)

Suasana yang dibangun begitu kekeluargaan, jauh dari kesan “kaku” tak seperti anggapan sebagian besar masyarakat yang menilai sulit “dekat” dengan mereka. Disela-sela ramah tamah kadang Kasal melontarkan candaan membuat mereka yang hadir tersenyum dan juga  tertawa lepas. Suasana pun semakin hangat.

Tak hanya ramah tamah dan candaan, Kasal juga menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekta yaitu, Western Pacific Naval Symposium, Multilateral Naval Exercise Komodo kedua, dan Indonesia Flat Review yang akan dibuka Presiden Joko Widodo di Padang, Sumatera Barat.

Lomba menembak ternyata menjadi pemuncak acara, dari 143 awak media yang hadir hanya 84 yang mendaftarkan diri sebagai peserta. Lomba menggunakan senjata genggam kaliber 9mm, setiap peserta diberi 10 peluru yang wajib menembus sasaran sejauh 20 meter.

Di saat lomba berlangsung ada sedikit kelucuan, dimana salah satu peserta mengundurkan diri karena takut dengan suara letusan senjata. “Jalur 15 tidak menembak, karena takut”. Teriak instruktur yang mendampingi. Peserta lain memaklumi, mereka sadar menembak itu butuh latihan fisik dan kesiapan mental.

Lombak menembak ini bukan untuk mencari juara tapi bentuk partisipasi awak media untuk merasakan sendiri, bagaimana prajurit TNI berlatih setiap saat, guna menjaga keutuhan NKRI.apr/foto:linda.

Leave a Reply