Dukung Operasi, TNI AL Bangun Infrastruktur Pangkalan

Home, Nasional

Jakarta, inspiras1nusantara, TNI angkatan Laut selaku matra penjaga kedaulatan negara di wilayah lautan selama ini belum banyak memiliki fasilitas pangkalan. Hal itu menjadi perhatian Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) untuk menyiapkan infrastrukur pelabuhan guna mendukung tugas utama prajuritnya dalam menjaga wilayah Indonesia.

Kasal Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan, unsur kekuatan Angkatan Laut terdiri dari kapal perang, pasukan Marinir, dan pangkalan. Jika untuk operasi mereka harus didukung logistik, komando kendali komunikasi, komputer, informasi intelijen, pengamatan dan pengintaian.

Kasal Laksamana TNI Ade Supandi memeriksa batu alam (foto: linda herwati)

Karena itu, butuh infrastruktur pangkalan, selama ini pangkalan kurang diperhatikan. Saat membeli kapal tapi pangkalannya masih yang itu-itu juga. “Karena memang terlalu keenakan, seperti masa lalu saya ngalami sendiri kalau kapal sandar itu di pelabuhan umum, sehinga kapal dagang, kapal kargo suruh pergi kita sandar” tambahnya saat meresmikan fasilitas penunjang pangkalan di Pondok Dayung, Koarmabar, Jakarta.

Hal itu menurutnya, tidak baik karena mengganggu kegiatan ekonomi. bongkar muat terhambat karena ada kapal perang. Lalu konsep itu mulai ditata, artinya kalau ada pengadaan alutsista, pangkalan harus sudah siap. Ini berarti kalau kapal perang datang tidak lagi mengganggu kegiatan di pelabuhan umum, AL punya dermaga sendiri.

“Sehingga kita melaksanakan fungsi pangkalan, dalam bahas Indonesia pemangkalan mereka sudah operasi atau kembali operasi. Kedua adalah pembekalan, isi bahan bakar, bahan basah, bahan kering sebelum operasi kembali. Kemudian pemeliharaan mungkin ada kerusakan dan lainnya diperbaiki sebelum operasi”, kilahnya.

adanya pangkalan sendiri selain memudahkan kapal bersandar, juga untuk kenyamanan prajurit. Seperti diketahui, di laut itu situasinya monoton dan tidak ada hiburan. Sehingga saat prajurit usai bertugas, di pangkalan bisa dilakukan pengecekan dan perawatan personil, baik jasmani maupun rohani.

Karena itu, pengembangan pangkalan ini ditata kembali, Begitu pula untuk kawasan tengah dan timur diharapkan sudah tersedia pangkalan yang memiliki fasilitas pelabuhan.

“Jakarta ini dari tahun 1985 belum punya, makanya kita kasian sama prajurit kalau gak ambil space di pelabuhan umum biasanya lego jangkar di luar, sehingga kita menyiapkan tug boat untuk mereka”, tandasnya.

Menyiapkan infrastruktur pangkalan ini sudah dilakukan sejak 2003, ini artinya Pangarmabar sudah menunggu selama 13 tahun untuk memiliki fasilitas pangkalan. Nanti semua Lantamal milik TNI AL akan difasilitasi seperti Lantamal III Jakarta. Akan dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan skala prioritas serta ketersediaan anggaran.

Selain di Pondok Dayung, TNI AL juga mengembangkan di Tanjung Uban, Sibolga, Palu, dan Sorong. Dan nantinya berdasarkan proyeksi perkembangan situasi, juga akan dikembangkan di Natuna, Saumlaki, dan Masela untuk mendukung pengamanan objek strategis.linda.

Leave a Reply