Dharma Pertiwi Gelar GKP, Ketua Umum: Dukung Pemerintah Sokong Eknomi Kreatif

Home, Megapolitan

Jakarta, inspiras1nusantara, Memperingati Hari Jadi Tentara Nasional Indonesia (TNI), Dharma Pertiwi menggelar Gebyar Karya Pertiwi (GKP) dan Military Attache Spouses Culture. Ketua Umum Dharma Pertiwi mengatakan, kegiatan ini mendukung program pemerintah yaitu Oase dimana karya ibu-ibu untuk menyokong kreatifitas ekonomi.

Pameran GKP ini dibuka oleh Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C) Hadi Tjahjanto S.I.P didampingi Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto, di Balai Sudirman, Jakarta. Acara itu mengusung tema “Peningkatan Usaha Mandiri untuk Menunjang Ekonomi Kreatif dan Menambah Pendapatan Keluarga”. Sementara produk yang menjadi fokus kali ini adalah sarung.

Menurut Ketua Dharma Pertiwi, selama ini ibu-ibu yang punya kreatiftas mungkin hanya dikenal di lingkungan saja, sekarang bisa dikenal ke seluruh Indonesia bahkan dunia. Karena karya para perempuan-perempuan ini kita kenalkan lewat online, sehingga semua orang dimanapun bisa melihat produk yang kita pasarkan.

“Kami ingin untuk para ibu-ibu muda berani berkarya lewat online untuk memperdagangkannya sebelum mereka menjual ke toko-toko. Ajang ini menggugah mereka untuk berkarya”, ungkapnya saat moderator menanyakan Ketua Dharma Pertiwi di atas panggung.

Pembukaan GKP oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didamping Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto.foto:linda herawati.

Dikatakan, acara ini didukung para perempuan yang tergabung dari Persit Kartika Chandra, Jalasenastri, Pia Ardya Garini, Bhayangkari, serta dari pihak atase militer negara lain, dan juga masyarakat umum. Adapun stand pameran yang dibuka sekitar 108 stand yang menjajahkan aneka ragam kreatiftas mereka di ajang tersebut.

Menurutnya, berdasarkan pengalaman tahun lalu, kini para ibu-ibu tersebut sudah tak malu-malu lagi membawa produk kreatifitas mereka. “Tahun lalu mereka bawa sedikit lalu kirim lagi, sekarang dengan adanya tol udara yang dibangun Presiden mereka tak lagi repot membawa banyak produk”, tambahnya.

Sementara bahan sarung yang selama ini lebih identik dengan laki-laki, kini bisa juga dikenakan oleh ibu-ibu. Dimana sarung tersebut dikreasi sebagai busana atau pakaian lainnya untuk kaum perempuan yang selama ini kurang biasa menggunakan sarung.

Untuk itu ia berharap, dengan GKP ini ibu-ibu yang punya kreatifitas bisa dijual ke manca negara, dan dagangan mereka dikurasi BNI agar produk yang belum dikenal bisa naik daun dan naik panggung untuk diperjual belikan secara online.linda.

Leave a Reply