Cegah Radikalisme, Kodam Jaya Lakukan Upaya Preventif

Home, Megapolitan

Jakarta, inspiras1nusantara, Belakangan ini banyak kelompok yang disinyalir anti Pancasila dan juga aksi teror di masyarakat. Guna mencegah dan menangkal aksi tersebut Kodam Jaya melakukan upaya preventif lewat pendekatan pada masyarakat dengan komunikasi sosial (komsos), dan menjalin kerjasama dengan Kepolisian mencegah aksi terorisme.

Kapendam Jaya, Kol. Inf Heri Prakosa Ponco Wibowo mengatakan, jika benar ada kelompok atau ormas yang akan mengganti ideologi Pancasila, jangankan TNI masyarakat pun siap membantu dan bergerak bila melihat sekelompok orang atau ormas yang anti Pancasila.

“Kita tahu Pancasila dasar negara, siapapun orangnya tidak usah TNI pasti tak rela dasar negara diganti ideologi apapun. Kita sudah sepakat bahwa negara ini negara yang beragam, ada Bhineka Tunggal Ika. Masing-masing tidak boleh memaksakan kehendaknya”, ujarnya saat perayaan HUT Ke-66 Pendam Jaya, di Makodam, Jakarta.

Kapendam Kol. Inf. Heri Prakosa Ponco Wibowo menyerahkan piala bergilir ke pemenang tenis meja antar seksi Pendam (foto: linda herawati)

Menyinggung kelompok atau ormas mana yang diduga akan mengganti Pancasila, Menurutnya, butuh waktu panjang menentukan ormas yang akan mengganti ideologi negara. Juga butuh lembaga yang memiliki kompentensi untuk menentukan ormas tersebut, tidak bisa sembarangan menuduh.

Pihak Kodam Jaya sendiri hanya memetakan kelompok atau ormas mana yang kalem, sedang, dan keras saat menyuarakan aspirasinya. Alasannya tak bisa main tunjuk, sebab semua ormas mendaftarkan diri ke pemerintah, semua mengaku berideologi Pancasila.

Agar kelompok masyarakat atau ormas tak mengarah ke penggantian ideologi negara, menurutnya lagi, Kodam Jaya melakukan pencegahan dini dengan melibatkan Babinsa untuk melakukan pendekatan-pendekatan pada masyarakat. Termasuk kerjasama dengan Polri guna mendektesi jika ada pihak yang ingin melakukan aksi terorisme.

“Kerjasamanya mengakar sampai ke tingkat Kodim dan Koramil karena mereka yang bekerja di lapangan, dan sasaranya di daerah pinggiran. Biasanya mereka masuk di sana”, ungkapnya.linda.

Leave a Reply