Batan Pusat Pelatihan Teknik Pemuliaan Tanaman di Asia Pasifik

Home, Nasional

Jakarta, inspiras1nusantara,  Mengenalkan teknologi nuklir untuk kemajuan ekonomi masyarakat menjadi hal yang membanggakan, Batan selaku lembaga riset ditunjuk institusi dunia untuk mengenalkan pemuliaan tanaman ke negara lain, terutama di kawasan regional.

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Dr. Djarot S. Wisnubroto mengatakan, Batan sudah memulai pemuliaan tanaman melalui pemanfaatan nuklir, yaitu radiasi sinar gamma yang menghasilkan varietas tanaman.

“Terkait program itu, kita ini bagian dari Indonesia untuk menyampaikan ke banyak negara. Terutama mengenai pemuliaan tanaman menggunakan teknologi nuklir. Pemuliaan ini salah satu keunggulan Batan”, tandasnya.

Menurutnya, pemuliaan tanaman dengan teknologi nuklir merupakan unggulan lembaganya. Hanya mengabisi anggaran 3 miliar namun dampaknya bisa dirasakan secara nasional bahkan internasional. Bahkan program itu ia nilai merupakan nomer satu dari banyak riset yang dilakukan Batan.

Beberapa hasil pemuliaan tanaman pangan (foto: linda herawati)

Pihaknya telah mensurvei ke petani yang telah menggunakan varietas tanaman hasil rekayasa Batan. Umumnya mereka mengatakan ada kenaikan pendapatan sekitar 95 persen, hal itu yang membanggakan dan memuaskan dirinya, karena dampak sosial ekonominya lebih besar.

“Lebih dari itu, teman-teman kita sudah empat bulan ini sudah membagikan ilmunya bagi negara tetangga kita untuk belajar apa yang telah dilakukan para peneliti Batan”, tandasnya.

Hal yang lebih membanggakan lagi, adalah ditunjuknya Batan (Indonesia) sebagai tempat untuk melatih para peneliti dari negara di kawasan Asia seperti Kamboja, Mongolia, Myanmar, Nepal, Laos, dan dari Afrika, Tanzania. Sebelumnya mereka juga melatih peneliti dari Bangladesh, Burkina Faso, China, india, Korut, Malaysia, Nepal, Pakistan, Sri Langka, dan Pilipina.

Hasil penelitian Batan mendapat apresiasi positif dari pemerintah dan masyarakat karena mampu meningkatkan produktivitas pangan secara signifikan. Bahkan Batan sudah berhasil memperbaiki sifat genetik beberapa varietas padi lokal memperbaiki kelemahannya.

Seperti umur masih panjang rentan terhadap penyakit, dan daya adaptasi rendah. Varietas pandan wangi dari Cianjur sudah berhasil diperpendek umurnya dan diperluas daya adaptasinyaterhadap berbagai kondisi lahan, tanpa mengubah rasa dan aromanya.

Batan juga mendapat apresiasi dari badan atom dunia IAEA dan organisasi pangan dunia FAO karena telah mengaplikasikan hasil temuannya pada masyarakat luas. Keberhasilan itu membuat Batan dipercaya menjadi negara yang layak menjadi pusat pelatihan untuk negara dikawasan Asia.

Karena itu, Djarot berharap, semoga apa yang menjadi cita-cita bangsa, kita unggul ditingkat regional terwujud. Dengan melibatkan Batan dengan cara seperti itu, tidak mengeluarkan biaya banyak tapi dampaknya luar biasa bagi nasional maupun internasional.linda.

Leave a Reply