Bangun Semangat Pemuda dari Pinggiran

Home, Megapolitan

Jakarta, inspiras1nusantara, Negeri mana yang tak mengakui kekayaan Indonesia, negeri mana yang tak iri dengan berkah yang telah diberikan sang pencipta. Tapi siapa nanti yang akan mengurus dan memanfaatkan itu semua?, generasi muda. Untuk itu Mabes TNI, membangun kebanggaan akan cinta tanah air, lewat program membangun pemuda dari pinggiran.

Seribu pelajar SLTA dari pulau-pulau terpencil dan terluar dikumpulkan, dilatih displin, berpikir postif, dan cinta tanah air. Merekalah yang nanti menjadi penyebar dan penularkan virus positif akan cinta tanah air, dan berjuang bagi bangsa dan negara.

Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo dihadapan seribu pemuda dari wilayah terpencil dan terluar (foto: linda herawati)

Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, membangun pemuda dari pinggiran ini terinspirasi dari Presiden, membangun dari pinggiran. Lalu pihaknya memanggil pelajar kelas 11 SLTA dari tempat-tempat terpencil dan terpinggir di pulau terluar.

“Ada yang dari pulau Sangihe Talaud, dari pegunungan di Wamena dan dari daerah terpencil dan pulau terluar lainnya. Kemudian mereka dikumpulkan disini, ada yang belum pernah melihat kapal laut, pesawat terbang di darat, dan jarang lihat lampu banyak”, ujarnya.

Selama dua hari satu malam, para pelajar tersebut diajak mengenal Indonesia lewat pemberian materi kebangsaan, dan juga diajak keliling kepulauan seribu. Sehari semalam mereka berada di atas kapal perang KRI Banda Aceh, disanalah jiwa kaum muda itu digugah punya mimpi yang besar demi bangsa dan negara.

Dipenghujung program itu, mereka diberi arahan langsung Panglima TNI di Mabesad, Jakarta. Saat pengarahan, Gatot menanamkan bagaimana cara berjuang untuk tanah air dan demi kemajuan bangsa. Tidak apriori dengan teknologi informasi tapi bagaimana menghindari penyebaran kabar bohong lewat media sosial.

Dua perwakilan pelajar dari Aceh dan Papua menerima kalender dan skema wujudkan mimpi (foto: linda herawati)

Selain itu Gatot juga menekankan, pentingnya memiliki pikiran positif terutama untuk pemuda, agar tak mudah putus asa. Karena dihadapannya ada seribu pelajar tentu contoh yang menarik bagi mereka adalah masa berpacaran, maka Gatot mencontohkan bila putus dengan kekasih jangan dicaci maki pacarmu tapi hampiri dan katakan terimakasih selama ini sudah membuat dirimu senang.

Dan juga mengatakan, pemuda harus mempunyai mimpi besar bukan sekedar cita-cita, bermimpilah menjadi pemilik rumahsakit bukan hanya sekedar ingin jadi dokter, karena punya rumahsakit selain mempekerjakan dokter si pemilik juga bisa berpraktek sebagai dokter. Mengambil pendidik kedokteran penting, sebagai langkah mengejar mimpi itu.

Karena itu dia menegaskan, sebagai pemuda mereka harus mempunyai mimpi yang tinggi, dan bagaimana memperjuangkan mimpi itu dengan belajar sungguh-sungguh demi bangsa dan negara. Karena dipundak merekalah kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara diletakan. Mereka generasi penerus bangsa yang diharapkan bakal menularkan sifat positif dan membangun bangsa dengan cara menuntut ilmu sunguh-sungguh.

Menurutnya, program ini yang pertama dan akan dilanjutkan setiap enam bulan, pelajar yang akan ikut nanti dipilih oleh mereka yang saat ini ikut.  Mereka akan membuat kader-kader dan mereka lah yang membuat rekomendasi peserta yang akan ikut di program selanjutnya. Sehingga diharapkan kita semua punya kader kebangsaan dari ujung kawasan, menyerang ke kota dengan positif.linda.

Leave a Reply